Rebo Wekasan : Pengertian, Dalil, dan Amaliah

By | Oktober 13, 2020

Pengertian rebo wekasan

istilah Rabu Wekasan adalah istilah yang akrab di kalangan masyarakat Indonesia, yang dimaksud adalah Rabu terakhir pada bulan Safar. Pada hari tersebut masyarakat Indonesia mempunyai tradisi atau amalan-amalan dengan tujuan memohon perlindungan kepada Allah SWT. walaupun sebagian kalangan menolak tradisi tersebut, perbedaan adalah keniscayaan dan dapat terus berdampingan selagi tidak saling menyalahkan.

Peristiwa yang terjadi pada hari rebo wekasan

Terdapat beberapa sumber mengenai pembahasan ini, di antaranya ada yang menghubungkan dengan beberapa peristiwa, yaitu kisah-kisah pada zaman dahulu ketika Allah mengazab beberapa kaum karena keingkaran mereka, yaitu kaum Nabi Nuh as., kaum ‘Ad dan kaum Tsamud. Apa hubungannya dengan Rabu Wekasan? Hubungannya adalah bahwa rentetan beberapa kejadian tersebut terjadi di waktu yang sama, beberapa ulama berpendapat bahwa kejadian itu terjadi pada hari Rabu terakhir bulan Safar.

Hal yang tersingkap dalam hari rabu

Di dalam kitab Ta’lim Muta’allim karangan Burhanuddin Al-Zarnuji sendiri dijelaskan bahwa hari Rabu adalah hari ketika diciptakannya cahaya, namun hari tersebut juga merupakan hari “sial” menurut anggapan orang Kafir dan hari yang penuh berkah bagi orang beriman karena cahaya diciptakan pada hari tersebut, hal ini sesuai dengan hadis Rasulullah SAW :

قَالَ أَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِي فَقَالَ خَلَقَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ التُّرْبَةَ يَوْمَ السَّبْتِ وَخَلَقَ فِيهَا الْجِبَالَ يَوْمَ الْأَحَدِ وَخَلَقَ الشَّجَرَ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَخَلَقَ الْمَكْرُوهَ يَوْمَ الثُّلَاثَاءِ وَخَلَقَ النُّورَ يَوْمَ الْأَرْبِعَاءِ وَبَثَّ فِيهَا الدَّوَابَّ يَوْمَ الْخَمِيسِ وَخَلَقَ آدَمَ عَلَيْهِ السَّلَام بَعْدَ الْعَصْرِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فِي آخِرِ الْخَلْقِ فِي آخِرِ سَاعَةٍ مِنْ سَاعَاتِ الْجُمُعَةِ فِيمَا بَيْنَ الْعَصْرِ إِلَى اللَّيْلِ

“Rasulullah SAW memegang tangannya, lalu beliau bersabda, ‘Allah ‘Azza wa Jalla menjadikan tanah pada hari Sabtu, menancapkan gunung pada hari Ahad, menumbuhkan pohon-pohon pada hari Senin, menjadikan bahan-bahan mineral pada hari Selasa, menjadikan cahaya pada hari Rabu, menebarkan binatang pada hari Kamis, dan menjadikan Adam ‘alaihissalam pada hari Jumat setelah Asar, yang merupakan penciptaan paling akhir yaitu saat-saat terakhir di hari Jumat antara waktu Asar hingga malam.” (HR. Imam Muslim. Kitab Sifat hari kiamat, surga, dan neraka. Bab Awal penciptaan makhluk dan penciptaan Adam AS. No. 4997)

Rasulullah SAW pun kembali bersabda :

عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا عَدْوَى وَلَا طِيَرَةَ وَيُعْجِبُنِي الْفَأْلُ قَالُوا وَمَا الْفَأْلُ قَالَ كَلِمَةٌ طَيِّبَةٌ

Dari Nabi SAW beliau bersabda, “Tidak ada ‘adwa (keyakinan adanya penularan penyakit) dan tidak pula thiyarah (menganggap sial pada sesuatu sehingga tidak jadi beramal) dan yang menakjubkanku adalah al fa’lu.” Mereka bertanya, “Apakah al fa’lu itu?” beliau menjawab, “Kalimat yang baik.”(HR. Bukhari. Kitab Pengobatan. Bab Tak ada ‘adwa (penyakit menular sendiri tanpa campur tangan Allah). No. 5331)

Penjelasan rebo wekasan

Di dalam kitab Kanzu al-Najah wa al-Surur dijelaskan bahwa beberapa orang ahli makrifat yang terkenal kealiman, keshalihan dan dikenal juga sebagai ahli kasyaf bermimpi bahwa setiap tahunnya Allah SWT. menurunkan 320.000 bahaya yang diturunkan pada hari Rabu terakhir pada bulan Safar dan kita dianjurkan untuk shalat hajat, membaca Yasin dan berdo’a dengan tujuan memohon perlindungan Allah SWT.

Dalil amaliah rebo wekasan

Beberapa tulisan lain yang tersebar luas yang disandarkan kepada Imam al-Hafizh al-Musnid Habib Abdullah Bilfaqih beliau memberikan beberapa hadis.

عن أبي هريرة رضي اللَّه عنه قال قال رسول اللّه صلى اللّه عليه وسلّم: مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ يُصَلُّوْنَ فِيْ آخِرِ الْأَرْبِعَاءِ مِنْ صَفَرَ إِلاَّ نَجَّاهُمُ اللّٰهُ مِنَ الْكَوَارِثِ – اَلْكَوَارِثُ اي اَلْبَلَايَا

Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah SAW. bersabda: ”Tidaklah berkumpul suatu kaum yang shalat di Rabu terakhir pada bulan Safar kecuali Allah SWT menyelamatkan mereka dari berbagai musibah″. (Dijelaskan bahwa hadis ini Hadis Hasan Shahih)

وقد كتبت هذا الحديث عن بعض المعلمين وهو سمع من سماحة الأستاذ الإمام رضي اللَّه عنه قال واللّفظ للقضاعي من طريق ابن زكريا عن يحيى بن عياض عن أبي الدبّوس عن صالح بن أبي زكريا بن شميل عن أبيه عن جدّه قال قال رسول اللّه صلى اللّه عليه وسلّم: إِنَّ اللّهَ يُنْزِلُ فِيْ آخِرِ أَرْبِعَاءَ مِنْ صَفَرَ ثَمَانَمِائَةِ أَلْفٍ وَعِشْرِيْنِ مِنَ الْبَلاَيَا فَمَنْ صَلَّى صَلَاتَهُ عَصَمَهُ اللّٰهُ مِنَ الْبَلاَيَا

(في رواية الإمام عبد الرزّاق في المسند ج ٢ ص ٢٠٧ والإمام إبن زيد بن علي في المسند ج ١ ص ٣٤ والقضائي في التّاريخ ج ٩ ص٢٠٣ أخرجه شيخنا رضي اللَّه عنه أو كما قال)

”Saya mencatat hadis ini dari beberapa guru di Ma’had, beliau mendengar hadis dari Samahatul Imam, lafadz hadis ini dari Imam al-Qudha’i dari jalan sanad Thariq bin Zakariya dari Yahya bin ‘Iyadz dari Abi al-Dabbus dari Shalih bin Abi Zakariya bin Syumail dari ayahnya dari kakeknya, Rasulullah SAW. bersabda: ”Sesungguhnya Allah SWT. menurunkan di hari akhir Rabu dari bulan Safar 820.000 dari bala’ atau musibah, barang siapa yang shalat di tersebut maka Allah SWT. menjaganya dari berbagai bencana-bencana tersebut” (Diriwayatkan Imam Abdur Razzaq di dalam Musnad Juz 2 hal 208, dan Imam Ibnu Zaid bin Ali di dalam Musnad Juz 1 hal 34 dan al-Imam al-Qudha’i di dalam Kitab Tarikh Juz 9 hal 203).

Di dalam sebuah hadis lain yang diriwayatkan oleh Sayyidah Fathimah ra. bahwa Nabi Muhammad SAW. bersabda:

مَنْ صَلىَّ لَيْلَةَ اْلأَرْبِعَاءِ رَكْعَتَيْنِ يَقْرَأُ فِى اْلأُوْلَى فَاتِحَةَ اْلكِتَابِ وَقُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ اْلفَلَقْ عَشْرَ مَرَّاتٍ وَفِى الثَّانِيَّةِ قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ عَشْرَ مَرَّاتٍ ثُمَّ إِذَا سَلَمَ أَسْتَغْفِرُ اللهَ عَشْرَ مَرَّاتٍ ثُمَّ يُصَليِّ عَلَى مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم عَشْرَ مَرَّاتٍ نَزَلَ مِنْ كُلِّ سَمَاءٍ سَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ يَكْتُبُوْنَ ثَوَابَهُ إِلَى يَوْمِ اْلقِيَامَةِ

”Barang siapa yang berkenan mengerjakan shalat 2 rakaat di malam Rabu, pada rakaaat pertama membaca surat al-Fatihah dan al-Falaq 10 kali dan pada rakaat kedua membaca al-Fatihah dan al-Nas 10 kali, kemudian setelah salam membaca istighfar 10 kali dan shalawat 10 kali maka 70 malaikat turun dari langit yang bertugas mencatatkan pahalanya sampai hari kiamat.”

Amaliah-Amaliah rebo wekasan

1.Mengerjakan shalat sunnah hajat untuk menolak bala’ (hajat lidaf’il bala’) 4 rakaat dengan 2 salaman

– Niat shalat sunnah hajat lidaf’il bala’

اُصَلِّي سُنَّةً الْحَاجَةِ لِدَفْعِ الْبَلاَءِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا / اِمَامًا لِلهِ تَعَالَى

-Tiap-tiap rokaat membaca surat di bawah ini:

Surat Al-Kautsar 17x
Surat Al-Ikhlas 5x
Surat Al-Falaq 1x
Surat An-Nas 1x

-Doa setelah shalat sunah hajat li daf’il bala’

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. اللّٰهُمَّ يَا شَدِيْدَ الْقُوَى، وَيَا شَدِيْدَ الْمِحَالِ، يَا عَزِيْزُ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيْعُ خَلْقِكَ، اِكْفِنَا مِنْ جَمِيْعِ خَلْقِكَ، يَا مُحْسِنُ، يَا مُجَمِّلُ يَا مُتَفَضِّلُ، يَا مُنْعِمُ، يَا مُكْرِمُ، يَا مَنْ لَآ إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

اللّٰهُمَّ بِسِرِّ الْحَسَنِ وَأَخِيْهِ، وَجَدِّهِ وَأَبِيْهِ اِكْفِنَا شَرَّ هٰذَا الْيَوْمِ وَمَا يَنْزِلُ فِيْهِ يَا كَافِيْ المُهِمَّاتْ، وَيَا دَافِعَ الْبَلِيَّاتِ، فَسَيَكْفِيْكَهُمُ اللهُ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ، وَحَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ، وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

2.Membaca surat Yasin

Amaliah berikutnya adalah membaca surat yasin, dan apabila telah sampai pada ayat سَلَامٌ قَوْلًا مِنْ رَبٍّ رَحِيمٍ diulang sebanyak 313 kali

-Doa setelah membaca yasin

اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْأَهْوَالِ وَالْآفَاتِ، وَتَقْضِيْ لَنَا بِهَا جَمِيْعَ الْحَاجَاتِ، وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ، وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ، وَتُبَلِّغُنَا بِهَا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِيْ الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ.
اللّٰهُمَّ اصْرِفْ عَنَّا شَرَّ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ، وَمَا يَخْرُجُ مِنَ الْأَرْضِ، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

(29/30 : كنز النجاح واسرورص)

Tambahan:
Pada hari tersebut, dianjurkan untuk memperbanyak:
1. Shodaqoh
2. Membaca sholawat
3. Membaca istighfar
4. Membaca amalan-amalan yang dianjurkan dan diamalkan oleh Sebagian para ‘ulama Ahlussunnah Wal Jama’ah An Nahdliyah.

Wa Allaahu a’lam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *